Sebuah Pertemuan

 [Sebuah Pertemuan]

Langkah-langkah yang tak menyangka,

Disaat sebuah pertemuan itu terjadi,

Banyak hal yang kita rasa,

Entah ini rasa suka biasa atau rasa suka lebih mendalam.

Tapi, seringkali berucap diri "ah, terlalu dini kalau aku merasakan rasa suka lebih dalam bahkan rasa cinta." 

Seringkali menutup hati, tak dipungkiri karena katanya kalau sudah main ke ranah hati, lama untuk sembuh terobati jika disakiti atau tersakiti. Tak bisa sekarang untuk merasakan jatuh cinta dan nggak mau merasakan rasanya patah hati.

Siapa sangka perasaanya juga belum tentu sama dengan perasaanku.

Makanya kalau rasa ini timbul aku seringkali mikir-mikir lagi, dan aku alihkan rasa yang terjebak ini untuk tidak terlalu meluluhkannya. 

Waktu sudah banyak tersita. Tak ingin memperpendeknya lagi.

Sudah ku tutup rasa ini dihati rapat-rapat. Tapi, kalau bertemu dengannya walaupun jauh dihadapan, tetap saja ada rasa aneh-aneh ini muncul lagi.

Apalagi kalau diajak berbicara, cara dia berbicara padahal cuma biasa, namun selalu dibuat terbang keangkasa.

Celetukan teman menanyakan yang terdengar receh.

"Terbangnya gimana tuh, Jes?" (Ucap Rara dengan pura-pura polos tapi menanyakan dengan banyak cekikikan)

Dengan agak receh juga aku menanyakan balik.

"Biasanya Rara kalau terbang gimana?"(Ucap Jesica buat Rara bingung)

"Belum pernah terbang, gimana duungg Jess? Wkwk"(Ucap Rara dengan ketawa ngakaknya)

"Sama aku juga, tadi teh nyeletuk aja terbawa suasana kek disinetron Ketika Cinta Datang Untuk Bertahan" hehe (Jawabku dengan senyum)

***


~Devi Cintiabela~

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer