Bagai Daun Yang Jatuh Ke Laut
Ketika Pencipta daun menciptakannya, dan daun tak tahu kanapa ia diciptakan oleh Sang Pencipta. Tapi, tak dapat dipungkiri kuasaNya lah yang maha besar. Daun hijau jatuh ke laut dengan hamparan laut yang sang luas dan dengan ombak laut yang terkadang mengayun-ayun pelan sampai semakin cepat dan sebaliknya mengayun-ayun cepat sampai semakin pelan. Daun yang di jatuhkan ke laut yang begitu luas hanya bisa menjalankan dirinya sesuai pergerakan ombak di laut.
Daun tak tahu harus apa?
Yang daun tahu semasa Pencipta ombak juga tak menjadikan daun celaka,maka tak akan terjadi itu.Tapi daun ingin mengerakan dirinya tanpa ombak atau pun angin. Daun polos itu menanyakan kepada diri sendiri, dulu daun tak tahu arah dan biarkan saja ombak dan angin mengarahkan dirinya.Selama ini, itu yang terjadi.Tapi saat daun ingin mengarahkan dirinya sendiri dengan ombak atau angin yang tak searah itu yang Pencipta arahkan..
Ia mulai khawatir..
Tak tahu kanapa rasa khawatir ini muncul.. Ketetapan arah yang diberi Penciptaan nya mulai daun hiraukan. Daun bergerak oleh ombak dalam keadaan cepat atau pun pelan selama ini, daun jalani dengan tak ada beban atau kekhawatiran tentang jalan hidup si daun.
Setelah daun mulai, semuanya kembali dengan ketetapan sang penciptanya.Sang pencipta tak pernah menjadikan daun hal-hal buruk terjadi kecuali ada sebab yang pencipta ingin daun jalan diarah ranah semestinya. Walaupun nestapa iya rasakan dalam menjalani.Daun akan kembali ke sang pencipta maka jalan apapun pencipta kasih, daun menjalankan sesuai sang pencipta tetapkan.
~Devi Cintiabela~
Komentar
Posting Komentar