Hitam putih mana yang ku pilih
Sudah tiga tahun berjalan, rasa bagaikan raga dalam keadaan utuh namun, jiwa yang ada dalam dirinya tak mampu mengendalikan. Berbicara tentang "Depresi" yang lebih mendalam membuat sebuah ganguan mental yang sangat mengerikan jika sudah mengakar dalam. Perlucutan serangan yang tertampung melebihi daya tampung akhirnya ada saat-saatnya wadah tertampung itu harus sedikit-sedikit di keluarkan. "Gangguan Mental" yang mana seseorang merasakan hidup tak sejalan semestinya dengan segala keinginan yang mungkin sempat ingin mencoba ke arung jeram. Karena saking gelapnya sekitar. Kadang tak sedikit orang lain melihatnya sebagai sampah yang tak patut di sayangi, padahal kepada hewan dan tumbuhan kita merasa sayang apalagi manusia.
Depresi yang belum bisa melerai perang dalam diri cukup lama tiga tahun lebih, namun tak mengambil keputusan untuk akhir. Melerai keadaan dalam bertahan walapun itu sakit sekali menahan.
Sampai-sampai kadang mencari pintu siapa yang mau membuka oleh ketukannya.Waktunya dibuang sia-sia asal bertahan sampai tidak tahu apa yang dilakukannya sangat sia-sia,kegagalan yang dilakukan nya sering menilai dirinya kapas.
.
Ternyata dibalik itu dirinya tak dihargai dan tak merasakan kehadirannya ,kemudian memutuskan terjun ke arung jeram.. sampai akhirnya tutup usia alur kisahnya tertulis di buku kusamnya yang ditemukan dilaci meja.
Ada juga yang memutuskan bertahan karena ada iman didalam dirinya, iman yang selalu mengingatnya di setiap lima kali dalam sehari. "Adzan" (katanya).. luka diperoleh biarkan lerai dengan sendirinya pasti akan memudar dan hilang. Kata-kata Alhamdulillah yang dilontarkan katanya tidak apa-apa meski begitu lerainya ini teringat teman-teman kebangkitan itu adalah teman-teman yang mengisi waktu kosongnya dengan dzikir.
Komentar
Posting Komentar